Senin, 02 November 2009

Langkah-langkah Menghadapi Gempa Bumi

1. Pertama, tetap tenang dan jangan panik. Berlindunglah di tempat yang bisa melindungi anda dari benda-benda jatuh atau mebel yang ambruk, misalnya di kolong meja. Untuk melindungi kepala anda dari benda-benda yang jatuh, tutupilah kepala dengan bantal, helm, dll. Jika merasakan getaran, segeralah membuka pintu untuk menjaga agar anda bisa keluar dari rumah untuk mengungsi ke tempat pengungsian, setelah gempa berhenti. Kadang-kadang gempa menyebabkan kerusakan pada pintu, sehingga anda terkurung di dalam rumah. Yang penting harus diperhatikan, jika gempa terjadi, jangan tergesa-gesa untuk keluar rumah, karena dikhawatirkan jika anda keluar rumah akan terkena jatuhan bangunan, tembak dan pecahan kaca. . Tunggu sampai gempa mereda, dan sesudah agak tenang, ambil tas ransel berisi barang-barang keperluan darurat dan keluar dari rumah/gedung menuju ke tanah kosong sambil melindungi kepala dengan helm atau barang-barang yang dapat digunakan untuk melindungi kepala. Beberapa bulan lalu saya membaca berita bahwa ketika terjadi gempa di Jakarta, banyak orang-orang yang panik dan saling berebut untuk naik lift. Perlu diperhatikan bahwa jika terjadi gempa ada kemungkinan akan terjadi kerusakan pada lift, dan bisa-bisa anda terjebak di dalam lift jika menggunakannya. Gunakanlah tangga biasa untuk turun dari gedung. Janganlah panik dan terburu-buru, karena jika sekian banyak orang panik dan terburu-buru bisa terjadi kecelakaan di tengah kerumunan (misalnya, jatuh dari tangga).
2. 2. Kedua, cegah kebakaran dengan tenang. Matikan api kompor jika anda sedang memasak. Matikan juga alat-alat elektronik yang dapat menyebabkan timbulnya api. Jika terjadi kebakaran di dapur, segera padamkan api dengan menggunakan alat pemadam api. Jika tidak mempunyai pemadam api gunakan pasir atau karung basah. Kebakaran sangat rawan terjadi menyusul gempa bumi.
3. Ketiga, jangan melewati jalan-jalan sempit dan tebing. Jika melewati jalan sempit, dikhawatirkan bisa tertimpa reruntuhan, sedangkan jika melewati tebing dikhawatirkan akan terjadi longsor.
4. Keempat, perhatikan teknik mengungsi. Mengungsilah dengan berjalan kaki. Jika anda mengungsi dengan menggunakan mobil, dikhawatirkan akan terjadi kemacetan karena orang-orang sedang dalam kepanikan, dan juga karena rusaknya lampu pengatur lalu lintas. Pakailah pakaian yang tidak menyulitkan untuk bergerak (memakai celana panjang misalnya) dan bawalah barang-barang seperlunya ketika anda akan mengungsi. Jika gempa yang anda rasakan kuat, atau kecil tapi berlangsung dalam waktu lama, bersegeralah mengungsi ke tempat tinggi, karena ditakutkan akan terjadi tsunami.
5. Kelima, dapatkan informasi yang tepat melalui televisi, radio, informasi dari petugas pemadam kebakaran, polisi. Jangan percaya dengan isu-isu yang tidak benar. Mudah-mudahan pemerintah Indonesia bisa terus melakukan langkah perbaikan agar bisa memberikan informasi yang tepat dan akurat ketika akan terjadi gempa dan tsunami.
6. Keenam, bekerjasamalah dalam melakukan penyelamatan korban dan pengobatan. Tim penyelamatan kadang sulit untuk mencapai tempat kejadian ketika terjadi bencana. Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat untuk melakukan langkah aktif dan saling bekerjasama.
7. Jika gempa bumi terjadi pada saat Anda sedang menyetir kendaraan, jangan sekali-kali mengerem dengan mendadak atau menggunakan rem darurat. Kurangilah kecepatan secara bertahap dan hentikan kendaraan Anda di bahu jalan. Jangan berhenti di dekat pompa bensin, di bawah kabel tegangan tinggi, atau di bawah jembatan penyeberangan. Setelah itu mengungsilah ke tempat yang aman dengan berjalan kaki, atau mengikuti petunjuk polisi atau pengatur lalu lintas.

Persiapan Menghadapi Keadaan Darurat

1. Ikutilah latihan dalam menghadapi keadaan darurat. Di Indonesia hal ini mungkin belum banyak dilaksanakan. Tapi, untuk kedepannya hal ini perlu dirintis agar jika keadaan darurat terjadi, masyarakat mengetahui langkah yang tepat untuk dilakukan. Mencari tahu lokasi tempat evakuasi dan rumah sakit yang terdekat juga hal penting untuk dilakukan. Jika pemerintah setempat tidak mempunyai tempat evakuasi, pastikan anda tidak pergi ke tempat yang lebih rendah atau tempat yang dekat dengan pinggir laut/sungai untuk menghindari tsunami.
2. Mengadakan rapat keluarga tentang langkah-langkah menghadapi keadaan darurat. Misalnya, pembagian tugas barang-barang yang harus di bawa, dan siapa-siapa yang bertugas mengungsikan lansia dan anak-anak. Hal ini untuk mencegah agar tidak ada anggota keluarga yang tertinggal.
3. mengecek dan menguatkan pondasi, tiang-tiang dan atap rumah.
4. Mengecek dan menguatkan dinding-dinding pagar.
5. Mengencangkan mebel yang mudah rubuh (seperti lemari pakaian) dengan langit-langit atau dinding dengan menggunakan logam berbentuk siku atau sekrup agar tidak mudah rubuh di saat terjadi gempa bumi Mencegah kaca jendela atau kaca lemari pakaian agar tidak pecah berantakan di saat gempa bumi dengan memilih kaca yang kalau pecah tidak berserakan dan melukai orang (Safety Glass) atau dengan menempelkan kaca film.
6. Memiliki alat pemadam kebakaran atau penggantinya (misalnya karung yang nantinya dibasahi) di rumah.
7. Menyiapkan tas ransel yang berisi (atau dapat diisi) barang-barang yang sangat dibutuhkan di tempat pengungsian. Barang-barang yang sangat diperlukan dalam keadaan darurat misalnya:

* Lampu senter berikut baterai cadangannya
* Air minum, bekas botol air mineral dapat digunakan untuk menyimpan air minum. Kebutuhan air minum biasanya 2 sampai 3 liter sehari untuk satu orang
* Kotak P3K berisi obat penghilang rasa sakit, plester, pembalut dan sebagainya
* Makanan yang tahan lama seperti biskuit
* Sejumlah uang tunai
* Buku tabungan
* Korek api, lighter
* Lilin
* Helm
* Pakaian dalam
* Barang-barang berharga yang harus dibawa di saat keadaan darurat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar