Hindari Jadi Tempat Mesum, Monas Steril Pada Pukul 00.00-04.30 WIB

Jakarta - Monas selama ini dikenal sebagai kawasan wisata dan paru-parunya Jakarta. Namun malam harinya, Monas berubah fungsi sebagai tempat untuk berbuat mesum.

Kasat Pol PP Kecamatan Gambir Humala Tambunan mengaku pihaknya beberapa kali menangkap pasangan iseng tersebut.

"Ada aja yang ketangkap, tiap malam Minggu dan hari Minggu biasanya," ujar Humala kepada menitnews di Monas, Jakarta, Sabtu (31/10/2009).

Pihaknya sering mendapat keluhan dari warga yang berolah raga setiap pagi di Monas. Tidak jarang masyarakat sering mendapati pasangan tersebut.

Luasnya wilayah Monas memang menjadi santapan empuk pasangan nakal. Pohon-pohon yang rimbun serta lampu yang tidak terlalu terang membuat Monas menjadi salah satu tempat favorit melancarkan aksi tersebut.

Untuk menertibkannya, mulai pukul 00.00-04.30 WIB, Monas tidak akan dapat lagi dikunjungi oleh warga. Peraturan ini efektif diberlakukan mulai malam nanti.

"Mulai nanti sudah diimbau seluruh warga untuk tidak berkunjung sampai larut malam pukul 24.00 WIB," jelas Humala.

Sebagai sosialisasi, di beberapa sudut gerbang sudah terpasang spanduk tentang aturan ini. Nantinya, sejumlah petugas Satpol PP juga akan berkeliling ke seluruh kawasan Monas mulai pukul 23.00 WIB.

Dengan menggunakan mobil pengeras suara, petugas menghimbau agar pengunjung segera meninggalkan lokasi.

"Kalau pada jam segitu ada yang kita tangkap lagi, langsung di bawa ke Kedoya (Panti Sosial di Jakarta Barat)," tegas Humala.

Bukan cuma itu, gerombolan delman yang biasa mangkal di sekitar Monas juga mulai ditertibkan. Mereka akan dipindahkan ke Kebun Binatang, Ragunan.

Humala menjelaskan, keberadaan delman-delman tersebut sering kali membuat kumuh Monas. Kotoran dari kuda justru menimbulkan bau tak sedap bagi pengunjung.

Humala memastikan, sekitar 60 delman tersebut sudah diterima oleh Ragunan.

"Semuanya untuk mempercantik Monas supaya fungsinya kembali seperti semula," tegasnya.